PENDAHULUAN
Rencana Bisnis TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah berkembang sangat jauh saat ini baik terhadap cara berkomunikasi, cara belajar, cara bekerja, cara erbisnis, dan lain sebagainya. Diamana pada era informasi ini memberikan ruang lingkup yang sangat besar untuk mengorganisasikan segala kegiatan melalui cara baru, inovatif, instan, transparan, akurat, tepat waktu, lebih baik.
Begitu pula Bisnis di bidang TIK merupakan bisnis yang sedang berkembang . karena banyak manfaat dalam pengembangan di bidang TIK ini, salah satu manfaatnya yaitu bisnis di bidang Tik dan juga manfaat lain dari TIK yaitu memperkenalkan suatu usaha yang dijalankan kepada masyarakat umum, maka dari itu saya bermimpi dan ingin membuka usaha konsultan IT yang dapat membantu menyelesaikan suatu masalah serta memperbaiki struktur dan efisiensi dan system IT organisasi.
Dalam memulai bisnis dibidang jasa konsultasi IT ini di perlukan beberapa perlengkapan dan persiapan seperti :
- Yang pertama kita memerlukan tempat dimana bisnis tersebut akan dikembangkan.
- Beberapa peralatan yang dapat mendukung jalannya bisnis tersebut.
- Serta membutuhkan beberapa orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Untuk memperkenalkan atau memasarkan Konsultan IT ini kepada para client dibutuhkan Dapat memasarkan secara online menggunakan internet dalam menjual jasanya ini. Atau dapat juga dengan Iklan atau brosur. Dengan pemanfaatan TIK sebagai untuk memajukan usaha yang dibangun. Karena TIK dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta sektor kehidupan yang lebih baik.
Sehingga dapat dilihat dampkanya dengan kemajuan TIK tersebut semua proses kerja dan konten akan ditransformasikan dari fisik dan statis menjadi digital, mobile, virtual dan personal. Akibatnya kecepatan kinerja bisnis meningkat dengan cepat. Kecepatan proses meningkat sangat tajam di banyak aktivitas modern manusia dan hal ini diharapkan memberi keuntungan yang lebih bagi Indonesia.
Pengembangan rencana bisnis di bidang TIK : Aspek Keuangan 2
1. CASH FLOW
A. Pengertian
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
- Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
- Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
- Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu :
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
B. Keterbatasan
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
C. Manfaat
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya
D. Langkah-langkah Penyusunan
Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
- Menentukan minimum kas
- Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
- Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
- Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
- Cash in Flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
- Cash Out Flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
- Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.
2. Time Value of Money
A. Pengertian
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang.
Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak factor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.
Bunga Sederhana
Apabila total bunga yang diperoleh berbanding linear dengan besarnya pinjaman awal/pokok pijaman, tingklat suku buanga dan lama periode pinjaman yang disepakati, maka tingkat suku bunga tersebut dinamakan tingkat suku bunga sederhana (simple interest rate). Bunga sederhana jarang digunakan dalam praktik komersial modern.
Total bunga yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus :
I = P.i.n
Di mana : I = Total bunga tunggal
P = Pinjaman awal
i = Tingkat suku bunga
n = Periode pinjaman.
Jika pinjaman awal P, dan tingkat suku bunga, I, adalah suatu nilai yang tetap, maka besarnya bunga tahunan yang diperoleh adalah konstan. Oleh karena itu, total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan pada akhir periode pinjaman F, sebesar :
F = P + I
Bunga Majemuk (compound interest)
Apabila bunga yang diperoleh setiap periode yang didasarkan pada pinjaman pokok ditambah dengan setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode tersebut, maka bunga itu disebut bunga majemuk. Bunga majemuk lebih sering digunakan dalam praktik komersial modern.
Perbedaan yang terjadi disebabkan oleh pengaruh pemajemukkan (compounding). Perhitungan bunganya dilakukan berdasarkan pinjaman pokok dan bunga yang dihasilkan pada periode sebelumnya. Perbedaan tersebut akan semakin besar bila jumlah uang semakin sebesar,atau periode lebih lama.
- B. Metode – metode yang Digunakan
FUTURE VALUE (nilai yang akan datang)
Adalah nilai uang dimasa yang akan datang dari uang yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat bunga setiap periode selama jangka waktu tertentu.untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini
26/10/11 26/10/12
Po FV
Rp 1,000,000 ?
RUMUS
FV = Po (1+i)n |
Keterangan :
FV : Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
i : Tingkat suku bunga
n : Jangka waktu
Contoh :
Sebuah perusahaan memperoleh pinjaman modal dari suatu bank sebesar Rp 5,000,000 untuk mebeli peralatan produksi dengan jangka waktu 5 tahun bunga yang dikenakan sebesar 18 % per tahun berapa jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan tsb pada akhir tahun ke 5?
FV = Po (1+r)n
FV = Rp 5,000,000 (1+0.18)5
FV = Rp 11,438,789
Jadi jumlah yang harus dibayarkan perusahaan kepada bank sebesar Rp 11,438,789
PRESENT VALUE (nilai sekarang)
Adalah nilai uang sekarang yang akan diperoleh atau dibayar dimasa yang akan datang dengan tingakat suku bunga tertentu pada setiap periode. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
26/10/11 26/10/12
PV Po
? Rp 1,000,000
Rumus :
Keterangan :
PV : Nilai sekarang
Po : NIlai di masa yang akan datang
r : Tingkat suku bunga
n : Jangka waktu.
CONTOH :
Tn B akan menerima uang sebesar Rp 40,000,000 pada 6 tahun mendatang. Berapa nilai uang yang akan diterima itu sekarang dengan tingkat bunga 20 % per tahun?
PV = Rp 40,000,000 x
= Rp 13,396,000
Nilai uang Tn B sebesar Rp 40,000,000 yang akan diterima 6 tahun lagi pada tingkat bunga 20 % pada saat sekarang adalah sebesar Rp 13,396,000.
ANUITAS
Adalah rangkaian/seri pembayaran atau penerimaan uang yang jumlahnya, periode serta tingkat bunganya sama selama jangka waktu tertentu. Annuity dapat dihitung menggunalan konsep future value annuity dan present value annuity.
FUTURE VALUE ANNUITY
Adalah suatu hal yang dimanfaatkan untuk mencari nilai dari suatu penjumlahan tahun yang akan datang dari jumlah yang diterima sekarang pada waktu yang sudah ditentukan atau dengan kata lain penjumlahan dari future value. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.
6/06/07 6/07/07 6/08/07 6/09/07 6/10/07 6/11/07 6/12/07 6/01/08
Po FV
Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta ?
Rumus :
atau dengan rumus: FVA = PMT ( FVIFA i,n )
Tabel Future Value of Annuity ( FVIFA ) US $
N | 10% | 15% | 20% | 30% | 40% | 50% |
1 | 1.0000 | 1.0000 | 1.0000 | 1.0000 | 1.0000 | 1.0000 |
2 | 2.1000 | 2.1500 | 2.2000 | 2.3000 | 2.4000 | 2.5000 |
3 | 3.3100 | 3.4725 | 3.6400 | 3.9900 | 4.3600 | 4.7500 |
4 | 4.6410 | 4.9934 | 5.3680 | 6.1870 | 7.1040 | 8.1250 |
5 | 6.1051 | 6.7424 | 7.4416 | 9.0431 | 10.9456 | 13.1875 |
Sinking Fund / mencari anuitas
Merupakan perhitungan yang digunakan untuk menentukan suatu jumlah dari anuitas tertentu yang akan dicadangkan (simpan) pada setiap priode dalamjangka waktu yang sudah ditentukan dengan tingkat bunga yang berlaku supaya dapat mencukupi untuk masa yang akan datang. Dengan rumus sebagai berikut:
A = FVa
Keterangan :
FVA : Nilai yang akan datng dari suatu anuitas
A : Anuitas
r : Tingkat bunga
n : Periode tertentu
Contoh soal:
Tn B ingin mengakumulasikan sejumlah dananya sebesar Rp 20,000,000 yang diinvestasikan pada PT ABC tiap semester selama 10 tahun dengan tingkat bunga 10 % per tahun
Tn A menabung sebesar Rp 5,000,000 setiap tahun untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingakat suku bunga 15 %. Berapakah nilai tabungan Tn A pada akhir tahun ke 5
Jawab:
Diket: Po = Rp 5,000,000
i = 15 %
n = 5 tahun
ditanya : Fv…..?
jawab;
26/10/11 26/10/12 26/10/13 26/10/14 26/10/15 26/10/16
Po FV
Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta ?
5(1+0.15)1
5(1+0.15)2
5(1+0.15)3
5(1+0.15)4
5(1+0.15)5
(1+0.15)1 = 1.1500
(1+0.15)2 = 1.3225
(1+0.15)3 = 1.5209
(1+0.15)4 = 1.7490
(1+0.15)5 = 2.0114 total = 7.7538
FVA = PMT ( FVIFA i,n )
= Rp 5,000,000 (7.7538)
= Rp 38,769,000
Jadi uang tunai yang dimiliki Tn a setelah menabung selama 5 tahun dengan tingkat suku bunga 15 % sebesar Rp 38,769,000
PRESENT VALUE ANNUITY
Adalah suatu bilangan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari nilai sekarang dari suatu penjumlahan yang diterima setiap akhir periode pada jangka waktu tertentu. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini
6/06/07 6/07/07 6/08/07 6/09/07 6/10/07 6/11/07 6/12/07 6/01/08
PV Po
? Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta
Rumus yang digunakan:
atau dengan rumus:
PVA = A ( PVIFA i,n )
Keterangan:
PVA = nilai sekarang dari suatu anuitas
A = anuitas / angsuran
i = tigkat bunga
n = jangka waktu / priode
Tabel present value of annuity ( PVIFA ) US $
N | 10% | 15% | 20% | 30% | 40% | 50% |
1 | 0.9091 | 0.8696 | 0.8333 | 0.7692 | 0.7143 | 0.6667 |
2 | 1.7355 | 1.6257 | 1.5287 | 1.3609 | 1.2245 | 1.1111 |
3 | 2.4869 | 2.2832 | 2.1065 | 1.8161 | 1.5889 | 1.4074 |
4 | 3.1699 | 2.8550 | 2.5887 | 2.1662 | 1.8492 | 1.6049 |
5 | 3.7908 | 3.3522 | 2.9906 | 2.4356 | 2.0352 | 1.7366 |
Capital Recovery Factor
Merupakan faktor bilangan yang digunakan untuk menghitung sejumlah uang tertentu yang dibayar dalam jumlah yang tetap pada setiap priode.
Rumusnya:
Atau dengan rumus:
A = PVA ( 1 / PVIFA i,n )
Keterangan :
A = anuitas / angsuran
PVA = nilai sekarang
i = tingkat bunga
n = jangka waktu
Contoh Soal:
PT. ABC merencanakan akan mendapatkan sejumlah uang dari hasil penjualan produksinya sebesar Rp. 1000.000.000,- setiap tahun. Jumlah tersebut akan diterima selama 2 tahun berturut-turut. Sehingga berapa jumlah yang harus diterima oleh PT. ABC apabila tingkat bunga yang diberikan 20 % per tahun?
Jawaban :
Dik : A = Rp. 1000.000.000,-
i = 20 %
n = 2 tahun
Dit : PVA……?
Jawab :
PVA = A ( 1 + i ) n – 1
I ( 1 + i ) n
= Rp. 1000.000.000,- ( 1 + 0.2 )2 – 1
I ( 1 + 0.2 )2
=Rp. 1.527.777.778,-
C. Konsep Ekuivalensi
Untuk menjelaskan konsep ekuivalensi, misal seseorang meminjam uang sebesar Rp 1.000,- dan sepakat untuk mengembalikan dalam waktu 4 tahun dengan tingkat suku bunga 10% per tahun. Terdapat banyak cara untuk membayarkan kembali pokok pinjaman dan bunga untuk menunjukkan konsep ekuivalensi , seperti pada table berikut. Ekuivalensi disini berarti semua cara pembayaran yang memiliki daya tarik yang sama bagi peminjam.
Table Berbagai Cara Pembayaran Pinjaman
Tahun | Jumlah Pinjaman pada awal tahun | Bunga pinjaman untuk tahun tersebut | Total pinjaman pada akhir tahun | Pinjaman pokok yang dibayarkan | Total pembayaran pada akhir tahun |
Cara 1 : Pada setiap akhir tahun dibayar satu per empat pinjaman pokok ditambah bunga yang jatuh tempo. | |||||
1 | 1.000,00 | 100,00 | 1.100,00 | 250,00 | 350,00 |
2 | 750,00 | 75,00 | 825,00 | 250,00 | 325,00 |
3 | 500,00 | 50,00 | 550,00 | 250,00 | 300,00 |
4 | 250,00 | 25,00 | 275,00 | 250,00 | 275,00 |
2.500,00 | 250,00 | 1.000,00 | 1.250,00 | ||
Cara 2 : Pada setiap akhir tahun dibayar bunga yang jatuh tempo, pinjaman pokok dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-4. | |||||
1 | 1.000,00 | 100,00 | 1.100,00 | 0,00 | 100,00 |
2 | 1.000,00 | 100,00 | 1.100,00 | 0,00 | 100,00 |
3 | 1.000,00 | 100,00 | 1.100,00 | 0,00 | 100,00 |
4 | 1.000,00 | 100,00 | 1.100,00 | 1.000,00 | 1.100,00 |
4.000,00 | 400,00 | 1.000,00 | 1.400,00 | ||
Cara 3 : Pada setiap akhir tahun dilakukan pembayaran yang sama besar, yang terdiri dari sejumlah pinjaman pokok dan bunga yang jatuh tempo. | |||||
1 | 1.000,00 | 100,00 | 1.100,00 | 215,47 | 315,47 |
2 | 784,53 | 78,45 | 862,98 | 237,02 | 315,47 |
3 | 547,51 | 54,75 | 602,26 | 260,72 | 315,47 |
4 | 286,79 | 28,68 | 315,47 | 286,79 | 315,47 |
2.168,79 | 261,88 | 1.000,00 | 1.261,88 | ||
Cara 4 : Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan dalam satu kali pembayaran di akhir tahun ke-4. | |||||
1 | 1.000,00 | 100,00 | 1.100,00 | 0,00 | 0,00 |
2 | 1.100,00 | 110,00 | 1.210,00 | 0,00 | 0,00 |
3 | 1.210,00 | 121,00 | 1.331,00 | 0,00 | 0,00 |
4 | 1.331,00 | 133,10 | 1.464,10 | 1.000,00 | 1.464,10 |
4.641,00 | 464,10 | 1.000,00 | 1.464,10 |
Meskipun total pembayaran kembali uang pinjaman berbeda menurut caranya, tetapi bisa ekuivalensi satu sama lain merupakan konsep yang penting dalam ekonomi teknik.
Ekuivalensi tergantung pada :
- Tingkat suku bunga
- Jumlah uang yang terlibat
- Waktu menerima dan / atau pengeluaran uang.
- Sifat yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan dan modal awal yang diperoleh kembali.
Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara pembayaran apapun, maka semua cara pembayaran tersebut ekuivalen. Seseorang bisa secara bebas meminjam dan meminjamkan pada tingkat suku bunga 10%. Tidak ada bedanya pada pokok pinjaman dibayarkan dalam umur pinjaman atau baru dibayar kembali pada akhir athun ke-4.
D. Penerapan Ekuivalensi Dalam Analisis Ekonomi Teknik
Analis ekonomi teknik digunakan untuk menentukan pilihan terbaik dari sejumlah alternative yang ada. Agar dapat menentukan pilihan terbaik, harus dibandingkan nilai (dalam hal ini uang) dari masing-masing alternative. Nilai uang itu baru dapat dibandingkan bila berada pada waktu yang sama.
Apabila nilai uang yang akan dibandingkan berada pada waktu yang berbeda-beda, harus dibawa terlebih dahulu ke waktu yang sama. Waktu yang sama tersebut bisa waktu sekarang, waktu yang akan datang, atau kapan saja.
Penerapan ekuivalensi dalam analsis ekonomi teknik adalah menjadikan nilai uang dari masing-masing alternative yang akan dibandingkan menjadi nilai-nilai yang dapat dibandingkan, dengan mengonversi nilai-nilai dari waktu yang berbeda-beda ke suatu waktu yang sama.
Rumus – rumus dalam Konsep nilai uang terhadap waktu
3. Kriteria Investasi
A. Pengertian
Kriteria investasi merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis. Perkiraan benefit (cash in flows) dan perkiraan cost (cash out flows) merupakan alat kontrol dalam pengendalian biaya untuk memudahkan dalam mencapai tujuan usaha/proyek. Kriteria investasi yang dapat digunakan: NPV, Net B/C, IRR, Payback Period
1. NPV (Net Present Value)
|
Merupakan manfaat bersih tambahan (nilai kini bersih) yang diterima proyek selama umur proyek pada tingkat discount factor tertentu.
NPV merupakan selisih antara present value benefit dengan present value cost
Indikator :
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 (nol) → usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana
TR=TC dalam bentuk present value.
2. NET B/C
Net B/C adalah perbandingan antara net benefit yang bernilai positif (+) dengan net benefit yang bernilai negative (-). (tidak ada satuannya)
Rumus :
Indikator :
Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
Net B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
Net B/C = 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows (BEP)
3. IRR (Internal Rate of Return)
Merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return (satuannya %).
Perhitungan IRR dgn cara interpolasi
Jika diperoleh NPV +, maka carilah NPV – dgn cara meningkatkan discount factornya
Indikator IRR :
– Jika IRR > DF, discount rate yg berlaku maka proyek layak utk dilaksanakan
– Jika IRR < DF. Discount rate yg berlaku, maka proyek tdk layak utk dilaksanakan
4. Payback Period
Merupakan jangka waktu / periode yang diperlukan untuk membayar kembali semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek
Indikator Payback Period :
Semakin cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan waktu).
|
Rumus :
Contoh Soal :
Diketahui suatu proyek besar menghasilkan estimasi biaya dan manfaat sebagai berikut :
- Umur proyek 6 tahun
- Tk. DF yg berlaku 10 %
- Biaya yg dikeluarkan hanya pada tahun ke-1 dan ke-2 masing-masing sebesar Rp 500 jt dan Rp 400 jt
- Manfaat yang diterima mulai tahun ke-3 sampai tahun ke-6 masing-masing sebesar Rp 200 jt, Rp 300 jt, Rp 400 jt, dan Rp 500 jt
- Hitunglah : Kriteria investasi proyek tersebut dengan 4 kriteria NPV, Net B/C, IRR dan PP.
- Bagaimana kesimpulannya ?
Penyelesaian:
- NPV
Thn | Cost* (Rp) | Benefit* (Rp) | NB* | DF 10% | PV 10% |
1 | 500 | (500) | 0,909 | (454,5) | |
2 | 400 | (400) | 0,826 | (330,4) | |
3 | 200 | 200 | 0,751 | 150,2 | |
4 | 300 | 300 | 0,683 | 204,9 | |
5 | 400 | 400 | 0,620 | 248 | |
6 | 500 | 500 | 0,564 | 282,0 | |
TOT | NPV | 100,2 |
* dalam juta
Jadi berdasarkan kriteria NPV, proyek tersebut mampu menghasilkan nilai kini bersih selama 6 tahun pada Tk, DF 10 % sebesar Rp 100,2 juta, sehingga layak untuk dilaksanakan (NPV>0)
- Net B/C
Berdasarkan kriteria Net B/C (perbandingan present value + dgn present value -) maka hasilnya :
PV (+) = Rp 885,5
PV (-) = Rp 784,9
Sehingga Net B/C = (885,5/784,9) = 1,13
Artinya, dari setiap satu satuan biaya yg dikeluarkan proyek mampu manghasilkan manfaat bersih sebesar 1,13, sehingga proyek layak untuk dilaksanakan. (Net B/C>1)
- IRR
Pada Tk DF 10% NPV (+), maka utk berikutnya carilah agar NPV bernilai negatif (+ & – saling meniadakan) dengan meningkatkan DFnya (maks 5 %).
Thn | Cost (Rp) | Benefit (Rp) | NB | DF 10% | PV 10% | DF 15% | PV 15% |
1 | 500 | (500) | 0,909 | (454,5) | 0,869 | (434,5) | |
2 | 400 | (400) | 0,826 | (330,4) | 0,756 | (302,4) | |
3 | 200 | 200 | 0,751 | 150,2 | 0,657 | 131,4 | |
4 | 300 | 300 | 0,683 | 204,9 | 0,572 | 171,6 | |
5 | 400 | 400 | 0,620 | 284,4 | 0,497 | 198,8 | |
6 | 500 | 500 | 0,564 | 282,0 | 0,432 | 216 | |
TOT | NPV | 100,6 | -19,1 |
Krn pada Tk DF 15% NPV bernilai negatif (19,1) maka mulai masuk ke rumus IRR
IRR = 10 % + {(100,6)/(100,6-(-19,1)} (15%-10%)
= 14,20 %
Kemampuan proyek menghasilkan return sebesar 14,20 persen (> 10 %) sehingga berdasarkan kriteria IRR layak untuk dilaksanakan.
- PP
Investasi = Rp 900 jt
Jumlah benefit dari tahun ke-3 s.d. ke-5 mencapai nilai Rp. 900 jt
Sehingga Payback Period = 5 tahun
DAFTAR PUSTAKA
http://downloads.ziddu.com/downloadfiles/3207569/TIMEVALUEOFMONEY.doc
Klik untuk mengakses Nilai+Waktu+Uang.pdf
http://ums.ac.id/staf/triyono/fm/Courses/MANAJEMEN%20KEUANGAN.doc
https://bagaskawarasan.wordpress.com/2012/11/21/pengembangan-rencana-bisnis-di-bidang-tik-aspek-keuangan-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar